Home / Berita Kegiatan / Seminar dan Diskusi “Pemenuhan Reference Standard pada Pengujian Pangan dan Obat Tradisional”

Seminar dan Diskusi “Pemenuhan Reference Standard pada Pengujian Pangan dan Obat Tradisional”

Nov 29, 2022

Pemenuhan baku pembanding diperlukan sebagai salah satu hal penting untuk optimalnya pengujian dalam rangka pengawasan obat dan makanan nasional. Sehingga masih diperlukan peningkatan pemenuhan baku pembanding untuk meningkatkan pengawasan Obat dan Makanan Nasional.

Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN), sesuai Keputusan Kepala Badan POM No. HK.02.02.1.2.12.20.1149 Tahun 2020 salah satunya mempunyai fungsi dalam pengembangan baku pembanding obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan. Kelompok Substansi Pengembangan Baku Pembanding sebagai salah satu fungsi di PPPOMN memiliki andil dalam pemenuhan baku pembanding di Indonesia. Salah satu cara pemenuhan Baku Pembanding adalah melalui jalur sintesa/isolasi. Pada tahun ini, telah dilakukan kerjasama antara pihak Kelompok Substansi Pengembangan Baku Pembanding dengan Universitas Gadjah Mada untuk Baku Pembanding senyawa aflatoksin (Baku Pembanding untuk pangan). Pada tahun 2022 diharapkan akan dilakukan Kerjasama dengan PT Sidomuncul untuk Baku Pembanding terkait Obat Tradisional, serta kerjasama dengan ITB untuk Baku Pembanding terkait Sildenafil dan turunannya.

Untuk menunjang kegiatan pemenuhan baku pembanding tersebut, maka pada Rabu 16 November 2022 diselenggarakan Seminar dan Diskusi “Pemenuhan Reference Standard pada Pengujian Pangan dan Obat Tradisional”. Kegiatan ini terdiri dari empat sesi. Sesi pertama menghadirkan narasumber  Bapak Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si yang membahas tentang "Penjaminan Mutu dan Standardisasi Obat Berbasis Bahan Alam". Sesi kedua diisi oleh Bapak Andi Rifky Rosandy, Ph.D yang membawakan materi “Drug Discovery: From Bench to Market". Selanjutnya materi ketiga mengenai “Mekanisme dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Biosintesis Metabolit Sekunder Mikrobia" disampaikan oleh Ibu Dr. Dian Anggraini Suroto, S.T.P., M.P., M.Eng. Lalu materi terakhir mengenai "Teknik Isolasi dan Purifikasi Metabolit Sekunder Mikrobia" disampaikan oleh Ibu Dr. Manikharda, STP, M.Agr. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan diperoleh hasil diskusi yang dapat memberikan peningkatan dalam percepatan pemenuhan Baku Pembanding di Indonesia.(KES)

Hubungi Kami