Home / Berita Kegiatan / BENCHMARKING BERSAMA NIMT

BENCHMARKING BERSAMA NIMT

Sep 14, 2021

Jakarta – Selasa (10/08), Badan POM berkolaborasi dengan National Institute of Metrology Thailand (NIMT) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) gelar Webinar "Strategy to Accelerate Reference Standard Production Through Academic, Business, And Government Collaboration". Kegiatan ini dilakukan dalam rangka benchmarking terkait produksi Baku Pembanding dan sistem mutu berdasarkan International Organization for Standardization (ISO) 17034:2016.

Sesuai dengan Peraturan Badan POM Nomor 21 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, salah satu fungsi Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) yaitu melakukan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan Baku Pembanding. Baku pembanding merupakan komponen penting dalam penjaminan mutu hasil pengujian di laboratorium. Penggunaannya menjadi salah satu hal yang vital dalam menjamin rantai ketertelusuran yang dibangun ke sistem Satuan Internasional (SI) tidak terputus.

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah ketersediaan jenis dan jumlah Baku Pembanding di PPPOMN belum memadai. Ketersediaan Baku Pembanding untuk pengujian obat baru terpenuhi 60% dari kebutuhan pengujian yang sesuai dengan Formularium Nasional. Hal tersebut juga terjadi untuk pengujian obat tradisional, kosmetika, suplemen kesehatan, dan pangan olahan.

"Keterbatasan ini dapat mengakibatkan pengawasan obat dan makanan yang dilakukan Badan POM tidak optimal", tutur Sekretaris Utama, Elin Herlina dalam sambutannya.

Untuk itu, menurut Elin Herlina lagi, PPPOMN harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Kolaborasi dengan akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah juga diperlukan untuk mempercepat produksi Baku Pembanding dan mengatasi masalah lainnya yang terkait dengan Baku Standar tersebut.

Lebih lanjut Kepala PPPOMN, Muhammad Kashuri menjelaskan peran Akademisi, Pelaku usaha, dan Pemerintah dalam percepatan pengembangan baku pembanding tersebut. "Akademisi memiliki fungsi untuk menunjang ilmu pengetahuan dan penelitian terkait sintesis bahan dan pengujian Baku Pembanding; pelaku usaha menjadi kolabolator dalam pengujian, memasok bahan baku, serta sebagai technical assistant; sedangkan pemerintah mempunyai peran untuk mendukung penelitan dan juga sebagai kolaborator," jelasnya.

Salah satu program kerja PPPOMN terkait baku pembanding adalah benchmarking ke institusi internasional yang kompeten dan memiliki kedudukan dan fungsi terkait produksi Baku Pembanding dan implementasi sistem ISO 17034:2016 yang sudah jelas. Pada benchmarking kali ini, NIMT terpilih karena institusi tersebut telah terakreditasi sebagai referensi global untuk produsen Baku Standar.

Webinar pada hari ini turut menghadirkan narasumber dari NIMT antara lain Department Head of Chemical Metrology and Biometry Departement, Charun Yafa; Grup Leader of Bioanalysis, Kittiya Shearman; dan Metrologist of Organic Analysis Group, Sornkrit Marbumrung.

Dalam paparannya, Kittiya Shearman menjelaskan salah satu syarat dari ISO 17025:2017, yaitu ketertelusuran metrologis (metrological traceability). Kittiya menyebut ada tiga acuan yang digunakan terkait ketertelusuran metrologis. "Pertama, satuan internasional (SI). Kedua, satuan tersebut direalisasikan di negara-negara anggota oleh Lembaga Metrologi Nasional (LMN), salah satunya NIMT. Ketiga, satuan itu diturunkan kepada laboratorium-laboratorium kalibrasi sampai ke pengguna akhir hasil pengukuran," urainya.

Sementara itu, Charun Yafa menjelaskan mengenai adanya NIMT yang bertujuan memastikan standar nasional di Thailand dapat diperbandingkan dengan standar nasional di negara lain, seperti Indonesia. "Standar nasional tersebut diterjemahkan menjadi sebuah standar pengukuran untuk laboratorium kalibrasi dan laboratorium pengujian. Selanjutnya, standar pengukuran tersebut diterjemahkan menjadi instrumen pengukuran di pabrik/industri. NIMT mengembangkan acuan kuantitas, seperti prototipe massa nasional untuk pengujian material, klinis, pangan, dan lingkungan," jelasnya lebih lanjut.

Diharapkan, melalui kolaborasi dengan NIMT dan terselenggaranya webinar ini dapat diperoleh solusi terkait masalah teknis dalam pengembangan baku pembanding, mendorong pelaksanaan strategi percepatan pemenuhan baku pembanding untuk pengujian obat dan makanan serta mempersiapkan pelaksanaan akreditasi ISO 17034:2016. (HM-Bayu)

Sumber : https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/23036/Kolaborasi-bersama-Institusi-Internasional--Tangani-Masalah-Ketersediaan-Baku-Pembanding.html

Hubungi Kami