Pada tanggal 6 April 2022 telah dilaksanakan Pembahasan mengenai Perencanaan Pengembangan Baku Pembanding Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Universitas Airlangga. Pembahasan ini dilakukan melalui zoom meeting dengan narasumber Bapak Drs.apt.Marcellino Rudyanto, M.Si., Ph.D. selaku dosen dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dan Dr. Teni Ernawati, M.Sc. yang merupakan Ketua Kelompok Riset Kimia Medisinal Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional, Bapak Mohamad Kashuri, S.Si, apt. M.Farm. Beliau menyampaikan betapa krusialnya peran Badan POM terutama PPPOMN dalam menyediakan dan mengembangkan baku pembanding untuk menjamin mutu suatu produk mengingat banyaknya produk yang diawasi. Sejak tahun 2021, PPPOMN mulai menggandeng pihak akademisi, industri dan lembaga/kementerian lainnya untuk turut serta mengembangkan Baku Pembanding, baik itu BPFI maupun BPL.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari Bapak Drs.apt.Marcellino Rudyanto, M.Si. dari Universitas Airlangga mengenai Preparasi Beberapa Senyawa Baku Pembanding. Senyawa baku pembanding yang dibahas antara lain Patulin, Zearalenon, Mitraginin, Deoksinivalenol, dan Glikosida Steviol. Dari setiap senyawa baku pembanding tersebut, beliau memaparkan bagaimana tahapan sintesis dan reaksi yang terjadi dalam proses sintesis kelima senyawa baku pembanding tersebut. Beliau juga menekankan dalam proses produksi senyawa baku pembanding, pemilihan metode yang akan digunakan perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain jumlah tahapan, rendemen total, risiko, biaya, dan lain sebagainya.
Paparan selanjutnya adalah mengenai Eksplorasi Senyawa Bahan Baku Obat Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang disampaikan oleh Ibu Dr. Teni Ernawati, M.Sc. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Beliau memaparkan terkait eksplorasi senyawa bahan baku obat seperti epi-Catechin, Quercitrin, Quercetine, Curcuminoid, Xanthon, dan lain-lain melalui isolasi dari bahan alam, baik secara fermentasi dari mikroba/biosintesis maupun secara sintesis.
Dalam acara ini juga dilakukan diskusi pada setiap sesi materi, yang diikuti secara aktif oleh para peserta dan narasumber. Dari acara ini diharapkan Badan POM sebagai produsen bahan acuan dapat merencanakan pengembangan baku pembanding dengan lebih baik lagi serta dapat terus secara aktif berkolaborasi dengan pihak akademisi, industri, dan lembaga/kementerian lain dalam rangka memenuhi kebutuhan baku pembanding di Indonesia.