16th meeting on the production of ASEAN reference substances (ARS) dengan tema "Strengthening ASEAN collaboration in producing reference substances that comply with international standards” diadakan pada tanggal 19-20 Maret 2024 di Bali dihadiri oleh perwakilan negara ARS Working Group yang terdiri dari Thailand sebagai koordinator, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar. Selain itu juga dihadiri oleh beberapa instansi pemerintah seperti BSN dan BRIN, perwakilan akademisi dari ITB, UGM dan Universitas Udayana, dan perwakilan industri kolaboran dari PT. Kalbe farma dan PT. SIG.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa pembicara diantaranya Hirotoshi Sato (PMDA-Jepang), Dr. Herbert Schmidt (WHO), Jennifer Frances dela Rosa (ASEAN Headquarter) dan Dita Novianti S.A (Kementrian Kesehatan). Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS menyatakan bahwa setidaknya terdapat tiga isu penting mengenai Standar Referensi:
- Tantangan pemenuhan persyaratan Bahan Acuan/Reference Standard
- Perlunya harmonisasi dalam pembuatan Bahan Acuan
- Dampak dan peluang yang ditimbulkan oleh teknologi baru dan era digital.
Dalam hal ini peran sistem regulasi BPOM di Indonesia memfasilitasi hal tersebut sangat penting. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan kolaborasi dalam penyediaan baku pembanding ARS dapat terus berlanjut terutama untuk senyawa-senyawa baru. Kolaborasi selanjutnya juga akan dilakukan melalui kegiatan pertemuan dan pelatihan berkala yang diikuti oleh negara-negara anggota ARS Working Group maupun kolaboran terkait.